Terdapat banyak kesalahan pada artikel di atas, terutama kesalahan pada kata yang digunakan. Kesalah kalimat disebabkan oleh penggunaan kata tidak baku, tidak menggunakan imbuhan, juga kalimat yang terlalu berputar-putar, tidak langsung pada intinya, sehingga kalimat tersebut menjadi panjang.
1. Inginnya, libur menjadi waktu yang cocok untuk istirahat.
> kalimat sebelumnya menggunakan kata tidak baku, tidak ada imbuhan pada kata -jadi, dan penggunaan bahasa serapan.
2. Sedikit melemaskan syaraf yang tegang, setelah menyelesaikan ujian semester beberapa waktu lau.
>penggunaan kata tidak baku.
3. Untuk teman-teman yang beruntung, mempunyai waktu luang dan uang lebih untuk biaya liburan, pasti tinggal memilih, ingin ke luar kota atau ke luar negeri, tidak menjadi masalah.
> penggunaan kata tidak baku, kata yang tidak perlu, dan kurang memperhatikan imbuhan.
4. Namun untuk teman yang waktu apalagi uangnya kurang, mungkin harus berpikir dua kali.
> penggunaan kata tidak baku.
5. Perjalanan ke luar kota jelas tidak sama biayanya dengan pergi ke toko sebelah, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik angkuta kota.
> penggunaan kata tidk baku, kurangnya imbuhan dan terdapat kata singkatan.
6. Seperti ini maksudnya, Gaul ingin mengatakan, liburan kali ini, saat kita tidak mengerjakan rutinitas seperti biasanya, kita bisa melakukan kegiatan yang "asyik" dan tidak memakai biaya.
>penggunaan kata tidak baku, kurangnya imbuhan, kata yang tidak diperlukan.
7. Liburan dapat diisi dengan banyak kegiatan yang tetap bermanfaat, misalnya merapikan kamar.
> penggunaan kata tidak baku, kata yang tidak perlu.
8. Coba saja, mengganti suasana kamar kamu!
> penggunaan kata tidak baku, kurangnya imbuhan, kurangnya tanda kalau kalimat itu kalimat ajakan.
9. Jika biasanya meja belajar diletakan di sebelah tempat tidur, coba ganti posisinya!
> penggunaan kata tidak baku, kalimat terlalu berputar-putar, dengan kalimat seperti di atas sudah cukup mewakili maksudnya.
10. Kamu juga bisa menekuni hobi kamu dengan lebih intensif saat liburan.
> penggunaan kata tidak baku.
11. Atau sekadar membantu ayah, ibu bahkan saudara, bukan tidak mungkin kamu menemukan sesuatu yang baru yang "asyik" dan mengagetkan.
>penggunaan kata tidak baku.
Sumber : Tabloid Gaul tahun IX/28 Juni - 4 Juli 2010
Biar(6) lebih mudah, ikuti tip membereskan lemari baju berikut ini. Psstt(7), kegiatan ini bisa membakar kalori hingga 138 kalori dalam waktu 45 menit, lho(8)!
• Keluarkan semua isi lemari dan rapikan lipatan bajunya. Selain bikin(9) baju licin kembali, lipatan yang rapi juga akan memperluas space(10) lemari kita.
• Pilih lagi baju yang akan kitamasukkan(11) ke lemari. Pertimbangkan dulu(12) apakah baju itu bakal(13) masih kita pakai atau nggak(14). Jangan ragu-ragu(15) untuk menyisihkan baju yang sudah kekecilan(16) atau nggak(17) bisa dipakai lagi, ya(18).
• Alasi(19) lemari kita dengan koran atau bungkus kado bekas. Lalu, jangan lupa taburkan beberapa kapur barus untuk mengurangi lembab dan mengusir ngengat.
• Susun baju yang sudah dilipat rapi tadi(20) berdasarkan kelompoknya.Misalnya(21), bagian T-Shirt, blus, celana, rok, dan lain-lain. Supaya pencarian baju lebih mudah, kita bisa susun baju berdasarkan warnanya juga.
• Khusus baju yang bahannya mudah kusut, digantung saja, ya.
• Sebaiknya, taruh(22) baju yang sudah lama nggak(23) dipakai di bagian depan. Jadi, kita nggak(24) melupakannya. Untungnya lagi, kita jadi sadar bahwa koleksi baju kita ternyata banyak.
• Saat mengambil baju yang letaknya di bawah, angkat tumpukan baju di atasnya. Jangan mengambil baju itu dengan cara menariknya. Soalnya(25), ketika baju ditarik, tumpukan lainnya akan ikut tertarik juga.
No | Kata yang salah | Kata yang benar | Alasan |
1 | Kok | Ditiadakan | Kata penekanan |
2 | Amburadul | Berantakan | Bukan EYD |
3 | Hmm | Ditiadakan | Ekspresi |
4 | Begini | Seperti ini | Penggunaan kata kurang tepat |
5 | Tuh | Ditiadakan | Kata penekanan |
6 | Biar | Agar | Penggunaan kata kurang tepat |
7 | Psstt | Ditiadakan | Ekspresi |
8 | Lho | Ditiadakan | Kata penekanan |
9 | Bikin | Membuat | Bukan EYD |
10 | Space | Ruang | Kata asing |
11 | Kita masukkan | Dimasukkan | kata tak penting |
12 | Dulu | Dahulu | Lebih formal |
13 | Bakal | Akan | Lebih formal |
14 | Nggak | Tidak | Bukan EYD |
15 | Ragu-ragu | Ragu | Penyempitan kata |
16 | Kekecilan | Sempit | Penggunaan kata kurang tepat |
17 | Nggak | Tidak | Bukan EYD |
18 | Ya | Ditiadakan | Kata penekanan |
19 | Alasi | Diberi alas | Imbuhan tak sesuai |
20 | Tadi | Ditiadakan | Penyempitan makna |
21 | Misalnya | Contohnya | Lebih formal |
22 | Taruh | Letakkan | Penggunaan kata kurang tepat |
23 | nggak | Tidak | Bukan EYD |
24 | soalnya | Karena | Penggunaan kata kurang tepat |
sumber : klik disini
>Lagi(1) ngomongin(2) soal gosip yang berbau skandal, apalagi yang baru berupa kabar burung.Meladeni(3) omongan orang lain yang sedang pamer. Biasanya kita akan terbawa ikutan(4) membanggakan diri, atau malah(5) makin(6) membuat orang itu terus menyombongkan diri. Nggak(7) guna(8) banget(9)!
>Apa yang ingin kita omongin(10) bisa menjatuhkan orang lain, tanpa kasih(11) solusi.
>Lagi(12) jahil, dan nggak(13) tahan mau(14) mencela seseorang. Bercanda pun tetap ada batasannya, lho(15)!
>Menyangkut aib pribadi. Kalau kita cerita ke orang lain yang nggak(16) berkepentingan, berarti kita juga harus siap dengan resiko bahwa hal tersebut bisa menyebar.
>Nggak(17) tahan mau membeberkan(18) rahasia orang lain atau geng(19) kita. Sssst! Jangan sampai deh(20) kita jadi “Si ember”(21).
>Isi komentar kita bernada sinis, yang bisa memancing pertengkaran sama(23) pacar atau teman. Kalau ada masalah mendingan(24) dibicarakan langsung secara baik-baik.
>Perihal yang kita sampaikan nggak(25) sepenuhnya benar alias ada unsur membualnya.
>Topik yang kita omongin(26) nggak(27) ada maknanya dan cuma(28) pengin(29) cari(30) perhatian. Ini biasanya terkait dengan pembicaraan yang agak resmi, kayak(31) rapat acara atau di dalam kelas. Nggak(32) mau(33) kan(34) dibilang tong kosong nyaring bunyinya.
>Waktunya nggak(35) tepat. Misalnya, asyik nyerocos(36) tentang pacar baru ke sobat(37) padahal dia lagi(38) sedih karena baru putus.
>Memakai(39) kata-kata yang nggak(40) sopan. Soalnya, seseorang dinilai dari ucapannya!
No | Kata yang salah | Benar | Alasan | |
1 | Lagi | Sedang | Penggunaan kata kurang tepat | |
2 | Ngomongin | Membicarakan | Penggunaan kata kurang tepat | |
3. | Meladeni | Menanggapi | Penggunaan kata kurang tepat | |
4 | Ikutan | Ikut | Tidak perlu menggunakan imbuhan | |
5 | Malah | Bahkan | Bukan EYD | |
6 | Makin | Semakin | Bukan EYD | |
7 | Nggak | Tidak | Bukan EYD | |
8 | Guna | Berguna | Tidak menggunakan imbuhan | |
9 | Banget | Sekali | Bukan EYD | |
10 | Omongin | Bicarakan | Penggunaan kata kurang tepat | |
11 | Kasih | Memberi | Penggunaan kata kurang tepat | |
12 | Mau | Ingin | Penggunaan kata kurang tepat | |
13 | Lho | Ditiadakan | Penekanan kalimat | |
14 | Membeberkan | Menyebarluaskan | Penggunaan kata kurang tepat | |
15 | Geng | Grup | Kata serapan | |
16 | Deh | Ditiadakan | Penekanan kalimat | |
17 | Si ember | Penggossip | Kata ungkapan | |
18 | Sama | Dengan | Penggunaan kata kurang tepat | |
19 | Mendingan | Lebih baik | Bukan EYD | |
20 | Cuma | Hanya | Penggunaan kata kurang tepat | |
21 | Pengin | Ingin | Bukan EYD | |
22 | Cari | Mencari | Tidak terdapat imbuhan | |
23 | Kan | Ditiadakan | Penekanan kalimat | |
24 | Nyerocos | Berbicara terus | Bukan EYD | |
25 | Sobat | Sahabat | Kurang formal | |
26 | Memakai | Menggunakan | Penggunaan |
sumber: klik disini
a. Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut:
1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
b. Bank
Bank adalah badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya.
2. Teori uang dan motif memegang uang
>> Berdasarkan Bahan (material)
..Uang Logam ( uang emas, perak, perunggu )
..Uang Kertas (uang kartal (currencies) dan uang giral (deposit money) )
>> Berdasarkan Nilainya
..Uang bernilai penuh (full bodied money)
..uang yang nilai terkandungnya (intrinsik) sama dengan nilai nominalnya
..Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money)
.."Token money" uang yang bertanda, artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya
>> Motif memegang Uang
I.4.1 Uang Berfungsi Sebagai Satuan Hitung ( Unit Of Account )
menunjukkan bahwa dengan uang orang dapat mengukur dan membandingkan nilai atau harga suatu barang atau jasa sehingga memudahkan seseorang untuk melakukan pertukaran/transaksi karena sudah ada penunjuk nilai nya.
I4.2 Uang Sebagai Alat Tukar dan Pembayaran (Medium Of Exchange)
dengan uang pihak yang akan bertransaksi tidak perlu mencari orang yang harus mempunyai double coincidence of wants melainkan cukup menukarkan atau membeli barang dan jasa dengan uang tersebut dan kemudian dia l membeli atau menukarkan barang lain sesuai dengan kebutuhan nya.
I.4..3. Uang Sebagai Penyimpan Nilai ( Store Of Value )
Dengan uang orang dapat menyimpan atau mengakumulasikan kekayaan dan asset nya atau untuk transaksi di masa yang akan datang atau untuk memperbayak minimbun kekayaan nya
I.4.4 Uang sebagai Pengukur dan Pencicilan Utang ( Standard of Deffered Payment )
Bila seseorang membeli barang sekarang dan pembayaran dilakukan dilakukan di saat yang akan
datang, maka diperlukan uang yang dapat dipakai untuk mengukur utang dan pembayaran cicilannya tersebut.
3. Bank Sentral dan Bank Umum
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
b. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
4. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
sumber:klik disini
sumber:klik disini