Sehubungan dengan kalangan remaja yang suka menonton tayangan serial TV Korea, belakangan ini. Saya akan coba membahas tentang salah satu festival kebudayaan dari Korea. Seperti kita ketahui, korea begitu kental dengan adat istiadat, seperti juga negara kita yang kaya akan budaya atau adat istiadatnya. Saya akan mencoba membahas tentang Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum yaitu Festival Api Jeongwol Daeboreum.
Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum adalah perayaan bulan purnama pertama setelah tahun baru kalender lunar.
Kalender lunar atau kalender bulan adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas perhitungan fase bulan. Setiap hari dalam penanggalan ini menandakan satu lokasi bulan dalam berevolusi terhadap bumi.Mayoritas kalender lunar adalah kalender yang bukan murni mendasarkan perhitungan tanggalnya pada fase bulan saja, melainkan juga memperhitungkan pergantian musim yang dipengaruhi oleh peredaran bumi terhadap matahari. Kalender sejenis ini disebut sebagai kalender lunisolar. Satu dari sedikit kalender yang murni mendasarkan perhitungannya pada fase bulan adalah kalender Arab dan kalender Jawa Islam. Bila jumlah hari dalam kalender solar atau lunisolar berkisar antara 354 hari sampai 366 hari pertahunnya, maka dalam kalender lunar, jumlah hari pertahunnya tetap 354 hari.
Sama halnya dengan Festival Lampion, perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama kalender Tionghoa. Dalam bahasa Korea, jeongwol berarti "bulan pertama", dae berarti "besar", sedangkan boreum berarti "bulan purnama".
Perayaan ini dimaksudkan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Hidangan yang dimakan dalam perayaan Daeboreum dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun. Di Jeju, Daeboreum dirayakan besar-besaran dalam bentuk Festival Api Jeongwol Daeboreum.
Makanan pagi di hari Daeboreum adalah ogokbap berupa nasi dari 5 jenis palawija (beras, millet, sorgum, kacang, dan kacang azuki). Ogokbap juga dibagi-bagikan kepada tetangga karena memakannya bersama tiga keluarga lain bisa membawa keberuntungan sepanjang tahun. Setelah sarapan, ogokbap bersama sayur-sayuran liar diberikan kepada hewan ternak. Bila hewan ternak memilih untuk memakan ogokbap, maka ternak pada tahun itu diramal akan gemuk-gemuk. Sebaliknya, bila sapi memakan sayur-sayuran lebih dulu, maka sapi tahun itu dikuatirkan menjadi kurus. Makanan istimewa lainnya untuk Daeboreum adalah yaksik yang dibuat dari ketan, kastanya, madu, kacang pinus, saus, dan minyak wijen.
Setelah makan pagi dengan ogokbap, orang melakukan tradisi bureom, yakni memecahkan kulit berbagai jenis kacang, seperti kacang kulit, kastanya, dan kacang pinus. Tradisi memakan kacang berkulit keras dimaksudkan untuk menghalau berbagai penyakit kulit (buseureum), membuat gigi kuat, dan sehat sepanjang tahun. Hantu dan arwah jahat kabarnya takut dengan suara keras kulit kacang yang pecah.
Kegiatan di alam terbuka berupa tradisi mendaki gunung untuk melihat bulan purnama yang disebut dalmaji. Orang yang pertama kali melihat bulan purnama dipercaya beruntung setahun penuh. Di pedesaan, anak-anak melakukan permainan yang disebut jwibulnori. Serpihan kayu kering dimasukkan ke dalam kaleng kecil yang diberi kawat panjang. Api dinyalakan dan kaleng diputar-putar oleh pembawanya. Api yang berjatuhan membakar sawah dan ladang dipercaya bisa mengusir tikus dan hama tanaman.
sumber